Medan, Kamis (10/4), tiba- tiba teritorial udara di sekitar daerah Medan heboh. Ada sebuah pesawat asing yang tiba-tiba nyelonong melintas di di Kota Sibolga, Pulau Sumatera. Kota ini hanya berjarak sekitar 350 kilometer dari Medan.
Ketika pesawat itu mulai terdeteksi, tentu TNI AU tak tinggal diam. Akhirnya pesawat yang hanya berisi satu pilot itu dipaksa turun di Lanud Soewondo Medan. Pesawat latih itu sempat ditempel dan dipaksa turun dengan dua pesawat F-16 milik TNI AU.
Sekitar pukul 13.00 WIB, akhirnya pilot yang belum diketahui identitas dan kewarganegaraannya dibawa masuk ke ruang VIP bandara dengan pengawalan ketat. Sedangkan pesawat berwarna merah itu terus dijaga petugas bandara dan Paskhas TNI.
Lalu sebenarnya pesawat apa yang digunakan pilot asing itu?
Pilot asing itu diketahui menerbangkan pesawat Swearingen SX-300. Pesawat asal Amerika Serikat itu pertama kali dikembangkan oleh Ed Swearingen seorang ahli penerbangan dari San Antonio, Texas sejak tahun 1980.
Kemudian pesawat ini mulai perdana diterbangkan pada 1 Juli 1984. Swearingen SX-300 termasuk pesawat yang mempunyai performa tinggi, namun hanya mempunyai dua kursi saja di dalamnya.
Pesawat ini pun mampu menjelajah udara dengan kecepatan 106km/jam (66 mil per jam). Pesawat ini mempunyai tiga baling-baling. Dengan desain kontemporer kanopi terbuka, konstruksinya juga berada di luar kemampuan rata-rata dari pesawat amatir lainnya.
Swearingen SX-300 mempunyai 300 tenaga kuda (220 kW) dengan enam mesin silinder agar mampu terbang secara maksimal di udara. Sang pilot sudah diketahui sebagai warga negara Swiss usia 65 tahun bernama Hing Pier. Hingga kini pilot itu masih diperiksa intensif oleh TNI.
― Pesawat asing yang dipaksa turun F16 terbang dari Sri Lanka
- Hing Peir, pilot pesawat asing jenis Swearingen SX-300 saat ini tengah dimintai keterangan oleh TNI Angkatan Udara. Pesawat itu sebelumnya dipaksa turun oleh TNI AU karena tidak memiliki izin terbang saat melintas di pesisir barat Sumatera. Dari informasi yang dihimpun merdeka.com, Kamis (10/4), pesawat yang dipiloti warga negara Swiss itu hendak terbang ke Bali.
Awalnya, pesawat itu terbang dari Sri Lanka menuju Malaysia. Setelah dari Malaysia, rencananya Hing Peir ingin terbang ke Bali, Indonesia. Menurut pengakuan Hing Peir, karena cuaca buruk di Samudera Hindia, ia kemudian mengalihkan rutenya menuju Sumatera.
Karena tidak memiliki izin, pesawat itu mengundang kecurigaan TNI AU. Pesawat itu langsung dihampiri dua pesawat F16 yang ketika itu sedang latihan. Pesawat F16 itu dipiloti Mayor Penerbang Bambang bersama Lettu Yusuf dan Lettu Ferry. Kebetulan pesawat yang terbang dari Iswahyudi Madiun memang sedang melakukan latihan di Medan.
Hing Peir juga mengaku hanya ingin jalan-jalan. Pilot lulusan Swiss Air itu rencananya setelah dari Malaysia akan terbang ke Bali untuk berlibur.
― Usai mendarat, pesawat asing dikepung puluhan prajurit Paskhas
- Pesawat yang dipiloti orang asing dipaksa turun ke Bandar Udara Lanud Soewondo Medan, Kamis (10/4) sekitar pukul 12.45 WIB. Pesawat latih tersebut membawa jeriken minyak.
Pesawat latih itu sempat ditempel dengan dua pesawat F-16 milik TNI AU. Setelah berhasil mendarat di Lanud Soewondo, pilot langsung turun. Pilot tersebut lantas dikepung puluhan anggota Pasukan Khas TNI AU bersenjata lengkap.
Sang pilot keluar dari kokpit lantas mengangat tangan. Kini, pilot tersebut diamankan oleh Pasukan Khas TNI AU.